- +62 811181223
- sales@rucksack.co.id
Selama Ramadan, kehidupan umat muslim di seluruh dunia berubah drastis. Umat muslim menunaikan puasa dari matahari terbit hingga terbenam, memperbanyak amalan ibadah dan memberikan bantuan sosial. Di beberapa daerah, perayaan dilakukan secara berbeda, di Dubai, Jeddah, serta Sarajevo, meriam ditembakkan untuk menandai waktunya berbuka. Dari Bahrain, Malaysia, hingga Indonesia, lingkungan sekitar menjadi hidup berkat pasar malam.
Semua itu akan menjadi pengalaman mengasyikan, apabila wisatawan mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat mengunjungi negara berpenduduk mayoritas mudlim. Dilansir dari Condé Nast Traveller, ada 10 hal yang perlu diketahui saat bepergian selama bulan Ramadan.
Puasa cukup melelahkan, oleh karena itu rencanakan aktivitas dengan mempertimbangkan tingkat energi orang di sekitar. Perlu diketahui bahwa arus lalu lintas dapat berubah, jalan bisa lebih ramai dari biasanya saat menjelang buka.
Public Display of Affection (PDA) atau menunjukan kemesraan di depan umum tidak dianjurkan di banyak negara muslim. Ikuti aturan selama bulan suci terutama karena aturan agama mengenai apa yang diperbolehkan di siang hari.
Ketika keluar dari vila atau hotel saat waktu salat, jangan membuat terlalu banyak menciptakan suara. Umat muslim salat lima kali sehari setelah masuk waktu atau adzan berkumandang. Kecilkan volume perangkat elektronik serta hindari memutar musik keras di tempat umum.
Mengucapkan “Selamat Ramadan” boleh saja dilakukan, tetapi hanya akan mendapat respon senyuman saja. Salam yang lebih umum digunakan adalah “Ramadan Kareem” atau “Ramadan Mubarak”.
Jangan lewatkan pembaruan kami di masa mendatang! Dapatkan Berlangganan Hari Ini!